Inggris Panggil Diplomat Rusia terkait Kematian Alexei Navalny

Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris David Cameron memastikan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk “bertanggung jawab” atas kematian pengkritik Kremlin, Alexei Navalny. Otoritas London pun memanggil diplomat Rusia di wilayahnya untuk berharap pertanggungjawaban Moskow atas kematian tokoh oposisi tersebut.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (17/2/2024), Cameron dalam pengakuan via fasilitas sosial X menyatakan bahwa Putin “harus bertanggung jawab atas apa yang sudah terjadi” menyusul kematian Navalny pada Jumat (16/2) pas setempat.

“Rusia di bawah kepemimpinan Putin sudah merekayasa tuduhan terhadapnya (Navalny-red), meracuninya, dan mengirimkannya ke koloni hukuman Arktik dan saat ini dia meninggal secara tragis,” tulis Cameron dalam pernyataannya.

“Tidak seorang pun boleh meragukan pembawaan mengerikan berasal dari rezimnya (Putin-red),” imbuhnya.

Kementerian Luar Negeri Inggris memanggil diplomat Rusia berasal dari Kedutaan Besarnya di London pada Jumat (16/2) malam “untuk memperjelas bahwa kami menuntut otoritas Rusia bertanggung jawab penuh” atas kematian Navalny.

Baca Juga : Unggul QC, Gibran: Teman-Teman Dari PDIP Sudah Kasih Selamat Juga

“Alexei Navalny mengabdikan hidupnya untuk mengutarakan korupsi dalam proses Rusia, menyerukan politik bebas dan terbuka, berharap pertanggungjawaban Kremlin,” sebut juru bicara Kementerian Luar Negeri Inggris dalam pernyataannya.

Para pejabat Rusia menyatakan bahwa Navalny (47) meninggal pada Jumat (16/2) pas setempat di penjara Arktik, sekitar sebulan sebelum pemilu yang dapat memperpanjang kekuasaan Putin digelar.

Navalny, yang dianggap sebagai pengkritik paling keras pada Putin, tengah merintis hukuman penjara 19 tahun. Vonis terhadapnya dinilai bermotif politik.
Navalny dipindahkan ke sebuah pulau tertentu yang dibangun sebagai penjara pada tahun 2023. Penjara di distrik Yamalo-Nenets, Lingkar Arktik, itu dipercayai sebagai salah satu penjara terberat di Rusia.

Menurut laporan fasilitas terkemuka Inggris, BBC, pengelola penjara itu menyatakan bahwa Navalny “merasa tidak sedap badan” sehabis sempat berjalan-jalan pada Jumat (16/2) pas setempat. “Navalny nyaris segera kehilangan kesadaran,” ujar pimpinan penjara itu dalam sebuah pernyataan.

Menurut pengakuan tersebut, tim medis darurat segera dipanggil dan sudah berupaya menyadarkan Navalny. Namun mereka diklaim tidak berhasil.

“Dokter darurat menyatakan tahanan itu meninggal. Penyebab kematiannya tengah selidiki,” papar keterangan resmi itu.

Sumber : DetikNews

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *