Luhut Puji Gibran: Jangan Pernah Pandang Sebelah Mata!

Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan ketidaksetujuannya terhadap sebutan ‘anak ingusan’ yang ditujukan kepada calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka. Menurut Luhut, ia mengenal Gibran sejak muda dan menilai bahwa orang tidak seharusnya dipandang sebelah mata. Ia menekankan pentingnya untuk tidak menghakimi orang berdasarkan penampilan atau usia, mengingat banyak individu memiliki potensi dan kemampuan tersembunyi yang belum terlihat oleh orang lain. Luhut juga menyebut pengalaman serupa yang dialami oleh Presiden Jokowi ketika menjabat sebagai wali kota. Ia mengajak masyarakat Indonesia untuk tidak memandang sebelah mata orang lain dan memberikan kesempatan kepada setiap individu untuk membuktikan kemampuannya.

Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa Gibran Rakabuming Raka memiliki rekam jejak yang baik di Solo. Menurutnya, Gibran memiliki kesamaan dengan ayahnya, Joko Widodo (Jokowi), yang dulunya hanya menjabat sebagai Wali Kota Solo dan kini menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia. Luhut menekankan bahwa banyak orang saat itu tidak menduga Jokowi bisa mencapai posisi sehebat itu, dan hal serupa bisa terjadi pada Gibran. Luhut percaya bahwa Gibran akan mengikuti jejak ayahnya dalam kepemimpinan, dan ia yakin bahwa Gibran memiliki determinasi dan kemampuan untuk memimpin.

Baca Juga : Poco M6 Pro Spesifikasi Dan Harga Resmi Di Indonesia

“Saya kenal Mas Gibran ini sebenarnya juga belum lama-lama amat tapi saya lihat sepak terjangnya di Solo sama seperti ayahnya, Pak Jokowi waktu beliau menjadi Wali Kota, saya kenal beliau jadi wali kota, tidak ada orang yang pernah menduga pak jokowi akan sehebat ini. Karena waktu itu orang melihat bahwa Pak Jokowi ini hanya wali kota di Solo, masa iya terus bisa jadi presiden,” ucapnya.

Luhut meyakini Gibran akan mengikuti jejak Ayahnya dalam memimpin. Luhut optimistis Gibran mampu.

“Tapi saya terus terang melihat tidak begitu, karena saya lihat Pak Jokowi punya determenasi yang tinggi, kemudian saya lihat Pak Gibran itu juga menata Solo itu juga luar biasa saya pergi beberapa kali ke Solo, dan saya lihat dia mengikuti jejaknya Pak Jokowi,” katanya.

Sosok Prabowo di Mata Luhut

Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa ia telah mengenal Prabowo Subianto selama kurang lebih 40 tahun. Mereka berdua memiliki hubungan pertemanan sejak berada di Kopassus dengan baret merah. Luhut berbicara mengenai pengalamannya bersama Prabowo dalam tugas-tugas operasi di Timor Timur dan berbagai tempat lainnya yang ditentukan. Menurut Luhut, Prabowo telah terbukti mampu mengelola situasi sulit dengan baik, baik dalam kondisi tertutup maupun terbuka, dan dianggap sebagai sosok yang memiliki kemampuan manajerial yang terbukti.

Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa ia mengenal seluruh calon presiden (capres) dalam Pilpres kali ini karena pernah bekerja sama dengan mereka pada masa penanganan COVID-19. Luhut juga berbagi pengalamannya terkait kekalahan Prabowo Subianto dalam Pilpres sebelumnya. Menurut Luhut, saat Prabowo kalah dan mereka berdua bertempur bersama, Prabowo sempat marah kepadanya, tetapi Luhut menilai Prabowo sebagai seseorang yang memiliki jiwa besar. Meskipun Prabowo merasa sulit menerima kekalahan, ia akhirnya menghormati keputusan tersebut. Luhut juga memuji Prabowo dan Jokowi karena mau saling menerima, dan menilai tidak ada pemimpin yang memiliki jiwa besar seperti keduanya.

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *