Dalam keunikan ala Seno Gumira Ajidarma, sebuah kejadian dapat menjadi pesta seni yang ia bentuk dalam tulisan-tulisannya. Namun, meskipun begitu, Seno selalu menolak untuk menjadikan karyanya sejajar dengan realitas yang ada. Ia lebih memilih untuk menjaga daya tarik imajinasi pembaca dengan tidak memasukkan informasi yang terlalu dekat dengan kenyataan.
Menurut Seno, memberikan kode-kode khusus kepada pembaca akan menjadikan karya sastra lebih menarik, asalkan pembaca dapat meresapinya. Dengan demikian, ia menegaskan bahwa ‘Iblis Tidak Pernah Mati’ merupakan karya yang layak dicetak ulang, tanpa perlu terlalu membeberkan informasi terkait konteksnya.
Meski tidak memberikan bocoran tentang karya mendatangnya, Seno mengakui bahwa inspirasinya selalu datang dari dalam hatinya yang terusik oleh berbagai pengalaman hidupnya. Sebagai seorang sastrawan yang hidup di bawah rezim Orde Baru, ia terlatih untuk membaca situasi sosial dan lingkungan sekitarnya, yang tercermin dalam karya-karyanya yang sering kali mengkritik kondisi sosial.
Pengalaman yang mengganggu pikirannya tidak selalu menyenangkan polonia4d . Salah satu pengalaman yang paling memengaruhinya adalah ketika ia berada di Pyongyang selama tiga minggu, di mana ia melihat bagaimana penguasa negara itu mencampuri pikiran rakyatnya. Pengalaman ini mengusiknya secara mendalam dan menjadi sumber inspirasi untuk menulis.
Meski begitu, Seno tetap menjaga jarak antara realitas dan imajinasi dalam karyanya. Ia menegaskan bahwa realisme tidak selalu menggambarkan kenyataan dengan tepat, bahkan bisa menjadi bentuk manipulasi. Oleh karena itu, ia tetap konsisten dalam memisahkan antara kenyataan dan cerita rekaan dalam karyanya.
Tentang karya yang akan datang, Seno masih merahasiakannya. Ia hanya memberikan petunjuk bahwa ia terusik oleh situasi politik belakangan ini, tanpa banyak memberikan detail tentang bentuk tulisannya yang akan datang.
